Rabu, 15 Desember 2010

dESKRIPSI tEMPAT tINGGAL

Tempat tinggal saya terletak di kelurahan Oesapa tepatnya di belakang kampus STIM, pada sebuah asrama yang bernama Solagracia dengan bentuk bangunannya berleter ” U” Kamar saya berukuran 3x3 meter, bercat putih, berlantai keramik. di dalam kamar saya terdapat sebuah lemari pakaian,tempat tidur dan sebuah meja serta perlengkapan dapur lainnya. di depan kamar saya terdapat beberapa pot bunga dan sebuah pohon yang cukup besar. Halaman depan asrama kami cukup luas untuk ditumbuhi banyak tanaman.

CONTOH SKRIPSI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan seefektif mungkin. Setiap strategi dilengkapi dengan alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan. Alat-alat tersebut biasa disebut sebagai bauran pemasaran. Mc Charty (Kotler 2002:18) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan Promosi (promotion).
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran (Fandi Tjiptono 1997:219), yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk perusahaan yang di tawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi, tetapi tidak semua perusahaan dapat melakukannya. Rokok merupakan salah satu produk yang memiliki keterbatasan dalam berpromosi. Hal ini dikarenakan tidak semua alat promosi dapat digunakan dalam memasarkan produk rokok. Berbagai pembatasan media komunikasi dilakukan pemerintah melalui PP No.81/1999, pembatasan tersebut menyangkut media dan promosi apa saja yang tidak diperbolehkan untuk mempromosikan produk rokok. Misalnya kegiatan pemberian sampel rokok gratis dan ajakan langsung untuk membeli rokok pada konsumen akhir. Hal ini tentu membatasi produsen rokok untuk melakukan promo penjualan. Karena berbagai pembatasan tersebut maka PT.Djarum sebagai salah satu perusahaan rokok di Indonesia berusaha mencari strategi dalam mengkomunikasikan atau mempromosikan produknya kepada konsumen. Salah satu bentuk promosi yang ditujukan kepada konsumen akhir adalah melalui event sponsorship. Event sponsorship  adalah bentuk promosi merek yang mengikat suatu aktifitas seperti olahraga, hiburan, sosial, budaya, atau tipe aktifitas lain yang mempunyai minat publik yang tinggi (Terence A ship 2000:615).
PT.Djarum dalam pemasarannya memasarkan beberapa jenis produk ,diantaranya adalah Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, LA Lights, Djarum Black, Djarum Super Mezzo. Dari berbagai produk tersebut rokok LA Lights adalah rokok mild yang memiliki tingkat penjualan tertinggi diantara beberapa rokok mild PT.Dajrum lainnya. Karena rokok LA Lights memiliki kualitas dan image yang berbeda diantara beberapa rokok mild produksi PT.Djarum atau merek perusahaan lain. Rokok LA Lights adalah rokok yang menggunakan event sponsorship sebagai salah satu strategi dalam memasarkan produk.
Event sponsorship yang dilakukan oleh LA Lights sebagai lini produk PT. Djarum memang diakui sebagai bentuk promosi yang cukup menonjol, dan mendapatkan banyak perhatian. Event sponsorship reguler LA Lights diantaranya penyelenggaraan LA Lights Indiefest yang merupakan ajang pencarian band indie yang di seleksi diberbagai daerah yang finalisnya akan mengisi album kompilasi LA Lights Indiefest, LA Lights Street Ball merupakan event kompetisi basket 3 on 3 yang diadakan setiap satu tahun sekali, LA Lights indie Movie merupakan ajang kompetisi film indie yang diadakan setiap satu tahun sekali di berbagai kota, LA Lights Mobile Movie Movie Competition merupakan ajang kompetisi film yang dibuat menggunakan media telepon seluler, LA Lights enjoy music merupakan event live music yang diadakan di tempat-tempat umum.
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dalam event sponsorship, maka harus dilakukan suatu perencanaan yang matang dari sebuah sponsorship. Menurut J.R Rossister dan L.Percy (1998:346) perencanaan event sponsorship menyangkut: Target audience reach, Compability with the Company’s or Brand positioning, Message capasity.
 Target audience reach adalah segmen yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam memilih jenis event sponsorship yang akan diselenggarakan perlu diperhatikan segmen mana yang akan dicapai oleh perusahaan. Sebagai contoh LA Lights ingin meraih segmen pasar anak muda, maka perusahaan akan membuat event atau mensponsori acara-acara yang disukai oleh anak muda (konser musik, event-event olahraga,dll)
Compability with the Company’s or Brand positioning adalah posisi produk dimata konsumen. Beberapa jenis event sponsarship secara langsung berkaitan dengan produk perusahaan seperti rokok LA Lights mensponsori LA Lights Indiefest, tetapai beberapa jenis event sponsorship dipilih karena kesesuaian image secara tidak langsung dengan produk tersebut seperti LA Lights mensponsori LA Lights Street Ball.
            Message capasity adalah fasilitas yang didapat perusahaan dalam event sponsorship. Perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan, biasanya mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut, misalnya pada event olahraga perusahaan mendapatkan fasilitas tempat untuk pemasangan logo brand produk-produk perusahaan disekitar lokasi kegiatan olah raga tersebut, dan juga liputan oleh salah satu stasiun televisi apabila event sponsorship tersebut diliput oleh stasiun televisi.
Event sponsorship merupakan suatu kegiatan yang dapat menjadikan nama perusahaan diingat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Event sponsorship diselenggarakan oleh perusahaan dengan tujuan agar namanya menjadi lebih dikenal dan mendapat image yang baik dari masyarakat (Coulson dan Thomas, 1986:285). Event sponsorship yang dilakukan oleh produsen rokok dengan kadar rendah tar di Indonesia ini, juga dimaksudkan untuk membangun dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand image rokok LA Lights. Dengan brand image yang kuat akan membedakan perusahaan dengan pesaing, karena brand image suatu perusahaan tidak dapat disamakan dengan brand image perusahaan lain.
Event sponsorship merupakan salah satu kegiatan promosi yang dianggap efektif sebagai strategi komunikasi bisnis perusahaan agar namanya bisa dikenal di masyrakat dan sekaligus melakukan publisitas (Stanton, 1993:140). Dengan adanya event sponsorship, media massa akan meliputnya tanpa kita harus membayar ruang media, dan liputan tersebut akan didengar, dilihat dan dibaca oleh masyarakat (Jefkins, 1972:187). Keunikan event sponsorship LA Lights juga mengundang perhatian media massa untuk meliput dan mempubliksaikan melalui berita yang dimuat di media massa, dengan adanya publikasi media massa terhadap event sponsorship LA Lights diharapkan dapat membantu dalam upaya membangun dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand image rokok LA Lights, selain itu publikasi media massa juga diharapkan dapat mempengaruhi event sponsorship dalam upaya membangun dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand image rokok LA Lights di masyarakat, karena publisitas media massa memiliki cakupan yang luas, dan informasi media massa dianggap sebagai informasi yang berasal dari luar yang memiliki nilai berita yang tidak dikendalikan dan tidak dibayar oleh sumber tersebut untuk penempatan informasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
"ANALISIS PENGARUH EVENT SPONSORSHIP TERHADAP BRAND IMAGE ROKOK LA LIGHTS PT.DJARUM DENGAN PUBLISITAS MEDIA MASSA SEBAGAI VARIABEL MODERASI ".



Dapatkan file lengkap dalam bentuk MS-WORD mulai BAB 1 SD. DAFTAR PUSTAKA. Ikuti Prosedurnya, file kami kirimkan Via Email.
Info lengkap ada di web berikut ini.

Judul ini ada di www.ilmiahtesis.blogspot.com koleksi 1


Selasa, 16 November 2010

PHILIP KOTLER

 (Lahir 27 Mei 1931 di Chicago) adalah SC Johnson & Son Distinguished Profesor Pemasaran Internasional di Kellog School of Management di Northwestern University .

Early life (Awal kehidupan)
He received his master's degree at the University of Chicago and his PhD at Massachusetts Institute of Technology , both in economics. Ia menerima master gelar di University of Chicago dan gelar PhD di Massachusetts Institute of Technology , baik dalam ekonomi. He did postdoctoral work in mathematics at Harvard University and in behavioral science at the University of Chicago. Dia bekerja postdoctoral matematika di Harvard University dan dalam ilmu perilaku di Universitas Chicago.
Career (Karir )
Professor Kotler's book, Marketing Management, is the world's most widely used graduate level textbook in marketing. Buku Profesor Kotler's, Manajemen Pemasaran, yang paling banyak digunakan tingkat dunia buku lulusan dalam pemasaran. His other textbooks include Principles of Marketing and Marketing: An Introduction and they are also widely used in the world. Buku pelajaran lainnya adalah Prinsip Pemasaran dan Pemasaran: Sebuah Pengantar dan mereka juga banyak digunakan di dunia.
Kotler developed new concepts in marketing including demarketing , megamarketing , turbomarketing and synchromarketing. Kotler mengembangkan konsep baru dalam pemasaran termasuk demarketing , megamarketing turbomarketing, dan synchromarketing. He believes that marketing theory needs to go beyond price theory and incorporate the dynamics of innovation, distribution and promotion systems into analyzing, explaining and predicting economic outcomes. Ia percaya bahwa teori pemasaran perlu melampaui teori harga dan menggabungkan dinamika inovasi, distribusi dan sistem promosi ke menganalisis, menjelaskan dan memprediksi hasil ekonomi.
Kotler has been consulted by many large companies, including IBM , Michelin , Bank of America , Merck , General Electric , Honeywell , Samsung , Coca cola , Hyundai and Motorola — in the areas of marketing strategy, planning and organization, and international marketing. Kotler telah berkonsultasi dengan banyak perusahaan besar, termasuk IBM , Michelin , Bank of America , Merck , General Electric , Honeywell , Samsung , Coca cola , Hyundai dan Motorola - di bidang strategi pemasaran, perencanaan dan organisasi, dan pemasaran internasional.
He presents seminars in major international cities and countrys around the world on the latest marketing developments to companies and other organizations. Dia menyajikan seminar di kota-kota internasional besar dan negara tersebut di seluruh dunia pada perkembangan pemasaran terbaru untuk perusahaan dan organisasi lainnya.

Selasa, 09 November 2010

Merancang dan Mengelola Jasa

Produk Jasa
Ketika perusahaan-perusahaan merasa makin sulit melakukan diferensiasi produk-produk fisiknya, mereka berpaling ke diferensiasi jasa. perusahaa-perusahaan berupaya mengembangkan reputasi dalam kinerja yang lebih unggul dalam penyerahan tepat waktu, jawaban yang lebih baik dan lebih cepat adalah untuk pertanyaan-pertanyaan, dan penyelesaian keluhan yang lebih cepat. layanan menjadi mantra, dan banyak buku telah ditulis untuk menunjukan profitabilitas perusahaan yang lebih tinggi karena berhasil memberikan layanan yang lebih unggul.

Namun tidak semua perusahaan telah melakukan investasi untuk menyediakan layanan yang lebih unggul, sekurang-kurangnya terhadap semua pelanggannya. Business week, dalam edisi 23 oktober2000, menyajikan brita sampul "mengapa layanan menghebohkan". Sejak tahun 1994, kepuasan pelanggan di Amerika Serikat merosot 12,5% untuk perusahaan penerbangan, 8,1% untuk bank, dan 6,5% untuk toko dan 4% untuk hotel. pelanggan masih banyak mengeluhkan informasi yang tidak akurat; kryawan yang tidak tanggap, kasar, atau tidak dilatih dengan baik; dan waktu tunggu yang lama. namun, layanan tidak sama-sama jelek untuk semua pelanggan. perusahaan penerbangan, hotel dan bank semuanya memanjakan pelanggan terbaiknya. orang-orang yang mengeluarkan banyak uang mendapatkan diskon khusus, tawaran, promosi dan banyak keistimewaan lainnya. sementara itu pelanggan mereka yang lainnya menanggung biaya yang lebih tinggi, layana seadanya, dan paling-paling voice message untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Hakikat Jasa
salah satu kecenderungan terbesar beberapa tahun belakangan ini adalah pertumbuhan jasa yang fenomenal.di Amerika Serikat, pekerjaan jasa sekarang menguasai 79% dari semua pekerjaan dan 74% dari produk domestik bruto. menurut biro statistik tenaga  kerja A.S., pekerjaan di bidan jasa akan menentukan semua poertumbuhan pekerjaan bersih. hingga tahun 2005. angka ini telah mengakiubatkan minat yang makin tinggi terhadap masalah-maslah khusus bidang jasa pemasaran.
industri jasa benar-benar bervariasi. sektor pemerintah, dengan pengadilan, pelayanan ketenagakerjaan, rumah sakit, lembaga pemberi piinjaman, militer, kepolisian dan pemadam kebakaran, kantor pos, lembaga pembuat peraturan dan sekolah-sekolahnya berada dalam bisni jasa. sektor nirlaba swasta, dengan museum, badan amal gereja, perguruan tinggi, yayasan dan rumah sakitnya, berada dalam bisnis jasa. sebagian besar sektor bisnis, dengan perusahaan pnerbangan, bank, hotel, perusahaan asuransi, firma hukum, perusahaan konsultan manajemen, praktik kedokteran, perusahaan film, perusahaan perbaikan ledengdan perusahaan real estatnya.berada dalam bisnis jasa. banyak pekerjaan di sektor produksi seperti ooperator komputer, akuntan, dan staf hukum sebenarnya adalah penyedia jasa. bahkan, mereka adalah "Pabrik Jasa" yang menyediakan layanan terhadap "Pabrik Barang".
kita dapat mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. produksinya mungkin tekait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.


Karakteristik Jasa dan Implikasi Pemasarannya
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran antara lain:
TIDAK BERWUJUD (intangibility), berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, di dengar atau dicium sebelum dibeli.
TIDAK TERPISAHKAN (inseparability), biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi scara bersamaan. hal ini tidak berlaku bagi barang fisik, yang di produksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian.
BERVARIASI (variability), karena tergantung pada siapa memberikannya dan kapan serta dimana diberikan, jasa sangat bervariasi.
TIDAK TAHAN LAMA (perishability), jasa tidak dapat disimpan. sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan berfluktuasi, perusahaan-perusahaan jasa mengahdapi masalah yang rumit.

Jasa dan Bauran Pemasaran
6P, yaitu:
  • Produc
  • Price
  • Place
  • Promotion
  • People
  • Process